Kamis, 22 Mei 2014

Jerat-Jerat Hutang

Dunia bagi seorang mukmin adalah arena ujian. Adakalanya ia sukses mengarungi hidup. Sabar atas segala cobaan yang silih berganti menghantam bagaikan badai. Tapi, tak menutup kemungkinan bisa gagal dan jatuh menyakitkan.
    Ada banyak cobaan hidup,diantaranya berkisar masalah uang. Salah satu masalah yang kerap di jumpai berkenaan dengan uang adalah Hutang.  karena , kian hari hutang menjadi sesuatu hal yang hampir tak bisa lagi terhindarkan.
    Hidup di dunia modern nyaris berhimpit dengan hutang, bahkan untuk sebagian orang, hutang menjadi gaya hidup. Orang bisa dikatakan maju jika mampu berhutang.Semakin banyak hutang, semakin tinggi status sosialnya. Orang kian dimanja dengan hutang. Sekalipun ditipu dan dijatuhkan dengan hutang. Na'udzubillah min dzalik.!
     Seorang mukmin adalah manusia yang tidak tertutup kemungkinan tergiring dalam pola hidup seperti itu. Bisa banyak sebab yang menjadikan hutang begitu dekat. Bahkan menjadi incaran,mungkin masalah kemampuan ekonomi sehingga hutang menjadi pilihan terakhir.
     Masalahnya, mampukah seorang mukmin mengendalikan hutang dalam kematangan dirinya. Hutang beredar dalam batasan sarana yang hanya sebagai salah satu pilihan, bukan sebagai tujuan. Jika hutang menjadi tujuan , ia akan mengendalikan diri seseorang sehingga terpuruk dalam jurang kehancuran.
    Betapa hutang punya nilai bahaya yang lebih dahsyat daripada sebuah senjata yang mematikan. Bisa lebih ganas dari hewan buas manapun. Diatara bahaya yang mengiringi belitan hutang pada seseorang adalah :

1 MEMBUAT DIRI MENJADI HINA
   Harga diri seorang mukmin begitu tinggi, tak seorang pun yang mampu merendahkannya. karena mukmin punya keterikatan dengan Dzat yang Maha Tinggi dan Agung. Dan seseorang yang mukmin yang meninggal dunia demi mempertahankan kemulian itu, ganjarannya adalah surga.
   Namun kemulian itu terkadang memudar manakala ada cacat dalam diri seorang mukmin, diantara cacat itu adalah ketidakberdayaan membayar hutang. Saat itu juga, terselip dalam diri seseorang mukmin itu perasaan rendah bahkan hina. Bayang bayang ketidakmampuan itu menjadikan dirinya tak lagi berdaya dihadapan orang lain. Terutama orang yang memberi hutang. Ia tidak lagi mampu menangkis marah,celaan bahkan gugatan hukum sekalipun.

2. MUDAH BERDUSTA
    Dusta adalah sesuatu yang tak mungkin dilakukan seseorang mukmin. Rasullah SAW, mengatakan seseorang mukmin mungkin saja bermaksiat, tetapi ia tak mungkin berdusta.
   lain halnya ketika hutang sudah mengepung. Mau bayar tak ada uang, mau menghindar terlanjur janji. Akhirnay ada satu pilihan aman. Dan pilihan itu adalah berdusta. "besok, ya!" atau , O,ya saya lupa.?!". Itulah ungkapan-ungkapan yang keluar tanpa lagi terkendali. suatu saat, ucapan bohong itu menjadi biasa. Dan orang-orang pun memberikan cap pada kita bukan hanya sebagai penghutang. Melainkan, juga sebagai pembohong. Na'udzubillah!.Pernah para sahabat bertanya kepada Rasullah begitu banyak berdoa agar terhindar dari hutang. 
Beliau Bersabda,"Sesungguhnya jika seseorang terlilit hutang ia akan berbicara lalu berdusta, dan berjanji lalu mengingkari." (HR. Mutafaq'Alaih)

3. MEMUTUSKAN HUBUNGAN SILAHTURAHIM
    Seseorang mukmin dengan mukmin lannya adalah seperti satu tubuh, satu anggota tubuh sakit, yang lain pun ikut sakit. Tapi ada suatu hal yang membuat tubuh itu menjadi cerai-berai. Tak ada satu hal yang paling rawan mampu menceraiberaikan keutuhan tubuh itu terkecuali masalah uang, dan diantara masalah uang itu adalah hutang.
    Tiba-tiba, seseorang saudara menjadi asing dengan saudara lainnya disebabkan karena hutang., munculah sesuatu dalam hati yang sebelumnya tak mungkin ada . Ada rasa benci,marah,bahkan permusuhan. hilang perasaan simpati, cinta,dan rindu layaknya seseorang mukmin dengan saudaranya se-akhidah. Persaudaraan yang begitu sulit dan lama terbina, bisa terhapus hanya dengan satu masalah, yaitu  hutang.

4. TERJEBAK TINDAK KRIMINAL
    Pada tingkat tertentu, hutang mampu menjerumuskan seseorang mukmin pada tindakan yang sama sekali di luar perkiraanya. Sama sekali tidak pernah tersirat kalau ia akan tega melakukan tindakan yang lebih buruk. Mungkin, disinilah setan menuai sukses atas langkah-langkahnya.
   Orang yang sudah dikendaliakn hutang tidak lagi merasa ragu melakukan tindak kriminal. Diantaranya penipuan dan pencurian. Bayang-bayang hitam tentang hutangnya menjadikan pandangan nuraninya menjadi keruh. Bahkan gelap sama sekali. tak ada satu tindakan yang lebih mendominasi dirinya kecuali bayar hutang. dengan cara apapun atau, tindakan yang tidak parah, "lari dari hutang  dengan cara apapun".
    Pada tingakatan ini, seseorang mukmin mengalami kemrosotan kualitas diri yang luar biasa. Kejujurannya hilang, kemuliaan seorang mukmin menguap entah kemana.

5. MENINGGALKAN BEBAN KEPADA AHLI WARIS
    Alangkah berat duka anggota keluarga yang ditinggal pergi ayah atau ibu selamanya. Mereka begitu kehilangan seseorang yang amat dicintai. Bahkan seseorang yang menjadi andalan ekonomi keluarga.
  Penderitaan pun kian berat manakala mereka tahu kalau almarhum mewariskan hutang. bagi mereka, tidak ada tawar menawar, kecuali membayar hutang. Masalahnya, mampukah mereka membayar ? atau , hutang menjadi warisan turunan. Na'udzubillah.

6.  TERTUNDA MASUK SURGA
     Ternyata bahaya hutang tidak melulu dalam wilayah dunia. Di akhiat pun, para penghutang akan mendapat cela yang tidak mengenaka Rasullah SAW, pernah menasehati para sahabat soal ini. Beliau Bersabda
, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup lagi dan terbunuh lagi sedangkan ada tanggungan hutang padanya maka ia tidak akan masuk surga sampai melunasi hutangnya (HR. Nasi'i Thabrani dan Hakim)

Inilah Doa terlilit hutang, seperti yang diajarkan Rasululloh, semoga bermanfaat doa terlilit hutang
  

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar